Skip to main content

Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


Nama   : Muhammad Faruq Bukhori
NIM    : 13020117140087

WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI
 GEOPOLITIK INDONESIA

A. Latar Belakang dan Pengertian
Setiap bangsa yang ada didunia ini memiliki aspirasi masyarakatnya baik tertulis maupun tidak. Fungsinya yakni memberikan pengarahan ataupun tujuan nasional suatu Negara yang hendak dicapai. Contohnya Negara Indonesia memiliki cita-cita Negaranya yang terkandung didalam alinea II Pembukaan UUD 1945.

1. Latar Belakang historis munculnya konsepsi Wawasan Nusantara
Eksistensi Wawasan Nasional sangat ditentukan oleh bagaimana bangsa tersebut berdialog dengan kondisi posisi geografis dan lingkungan .Munculnya konsepsi tentang Nusantara sebagai kesatuan wilayah muncul dengan adanya Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, yang berisi tuntutan: pertama, lebar laut wilayah Indonesia adalah 12 mil dan kedua, bentuk geografi Indonesai adalah kepulauan dengan sifat dan corak tersendiri.

2. Unsur Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara
a. Geografis, Gopolitik dan Geostrategi
1). Keadaan Geografis
Dilihat dari segi geografis dan demografisnya, Indonesia merupakan Negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. Hal ini terlihat dari beberapa hal berikut ini:
a). Panjang wilayah mencakup 1/8 garis katulistiwa.
b). Jarak terjauh Utara-Selatan kurang lebih 1.888 Km, sedangkan jarak terjauh Barat-Timur kurang lebih 5.110 Km.
c). Terletak diantara 6 derajat LU-11 derajat LS dan 95 derajat BT-141 derajat BT.
d). Jumlah pulau ada 17.508 pulau.
e). Luas wilyah seluruhnya 5.193.250 km2.
f). Jumlah penduduk 220 juta jiwa (sensus th 2002).

2). Geopolitik
Geopolitik merupakan mempelajari fenomena politik dari aspek geografi, yakni hubungan antara dua faktor geografi suatu Negara dengan strategi dan politik.

3). Geostrategi Indonesia
Letak geografis Indonesia di posisi silang ternyata berpengaruh besar terhadap aspek kehidupan. Hal ini terlihat dari kondisi obyektif berbagai aspek sebagai berikut :
a). Demografi, Asia berpenduduk padat dan Australis jarang.
b). Ideologi antara Komunisme di utara dan Liberalisme di selatan.
c). Politik, antara demokrasi rakyat di utara dan demokrasi parlementer di selatan.
d). Ekonomi, antara sistem ekonomi terpusat di utara dan sistem ekonomi liberal di s               elatan.
e). Sosial, antara sosialisme di utara dan individualism di selatan.
f). Budaya, antara budaya Timur di utara dan budaya barat di selatan.
g). Militer, antara sistem pertahanan continental di utara dan maritime di selatan.

b. Landasan Historis dan Yuridis Formal
Seperti diketahui UUD 1945 tidak pernah menetapkan secara tegas batas wilayah Negara Indonesia. Dibanding Negara lain, dalam hal ini Indonesia dikatan lambat. Misalnya mengenai masalah Landasan Kontinen. Pada tahun 1945 Presiden Amerika Serikat telah mengumumkan klaim atas Landa Kontinen yang berbatasan dengan pantai Amerika.

c. Kepentingan Nasional
Berdasarkan geopolitik, wilayah Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Marauke, yang terletak antara dua samudra dan dua benua. Kesatuan  bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air itulah yang membentuk semangat dan wawasan kembangsaan. Adapun upaya untuk membangun kesadaran “bersatunya bangsa dalam satu wilayah” Indonesia adalah konsepsi Wawasan Nusantara.

B. Kedaulatan Negara di Laut, Ruang Udara, dan GSO
1. Hukum Laut Dunia
Sejak berabad-abad lalu dunia diwarnai oleh perdebatan tentang masalah hukum laut internasional. Persoalan utamanya ialah apakah laut bisa dimiliki oleh suatu Negara atau tidak , karena sejarah  hukum laut internasional mengenal ada pertarungan antara dua konsepsi pokok, yaitu :
            a. Res Nullius, yang beranggapan bahwa laut tidak ada yang memiliki.
            b. Res Communis, yang menyatakan bahwa laut dimiliki oleh masyarakat dunia.

2. Perjuangan RI Menegakkan Kedaulatan Negara di GSO
Sejak peluncuran satelit pertama Indonesia pada tahun 1976 yaitu satelit Palapa A-1, satelit resebut ditempatkan di GSO yang berbentuk cincin pada satu orbit yang mana mengelilingi bumi di atas katulistiwa. Satelit itu berada diposisi yang selalu berpindah-pindah, hal ini jelas bahwa kedaulatan Negara RI di udara meliputi wilayah ruang udara.
C. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Dilatarbelakangi oleh teori-teori tentang wawasan, falsafah Pancasila, aspek kewilayahan, sosial budaya dan kesejarahan, maka muncul berbagai rumusan tentang konsepsi wawasan nusantara bahwa Wawasan Nusantara ialah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
a. Wadah
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah seluruh tanah tumpah darah bangsa Indonesia. Wadah dapat berupa Wujud wilayah, Tata Inti Organisasi, Tta Kelengkapan Organisasi.
b. Isi
Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya, yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manuggal yang terpadu.

3. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara ialah Keutuhan Nusantara yakni cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Ini membuktikan bahwa Negara harus berfikir, bersikap serta bertindak dengan menyeluruh.

4. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan kaidah dasar yang harus dipatuhi , ditaati, dipelihara, dan diciptakan, demi ketaatan setiap komponen dan unsur pembentuk bangsa. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari kepentingan yang sama serta tujuan yang sama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
5. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
a. Kedudukan
1). Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah suatu ajaran yang tujuannya ialah tidak adanya penyimpangan dalam mencapai tujuan nasional bangsa.
b. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan yang diselenggarakan oleh Negara kepada masayarakatnya dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bernegara.
c. Tujuan
Tujuan dari adanya Wawasan Nusantara ini mewujudkna nasionalsime yang tinggi demi tercapainya tujuan nasional . Tujuan  yang dapat diharapkan adalah meningkatkan rasa kebangsaan dalam jiwa rakyat Indonesia.

D. Implementasi Wawasan  Nusantara
Wawasan Nusantara dijadikan sebagai acuan tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia, Oleh karena itu dalam penerapannya harus tercermin pada pola piker, sikap dan tindakan yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara.

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa yang sesuai dengan aspirsasinya. Hal ini didasari oleh perjuangan bangsa Indonesia membentuk NKRI yang masih eksis sampai sekarang keberadaaannya. Konsepsi Wawasan Nusantra berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Dengan demikian Wawasan Nusantara berpedoman mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional.


2. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat dari penerapan Wawasan Nusantara, ialah diterimanya konsepsi Wawasan Nusantara dalam forum Internasional.
b. Adanya kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang menyeluruh pada setiap masyarakat Indonesia dalam bidang Hankam, yang menghadapai berbagai macam ancaman bagi bangsa dan Negara.
c. Adanya kebijakan dalam bidang sosial dan budaya yang menjadikan Indonesia sebagai Bhineka Tunggal Ika.
d. Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional  di berbagai bidang sara dan prasarana komunikasi dan transportasi.

4. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Dalam proses pembangunan nasional, bangsa Indonesia dihadapkan oleh banyaknya kendala dan ancaman. Keberhasilan dalam melakukan pembangunan akan meninggkatkan kondisi kehidupan nasional. Wawasan nusantara sebagai pedoman bagi pencapaian tujuan nasional, tidak ada artinya apabila tidak didukung oleh ketahanan nasional yang tangguh.

Comments

Popular posts from this blog

Patriarchy, Feminism, and Gender in The Steel Brassiere

Muhammad Faruq Bukhori 13020117140087 Take Home Final Test Patriarchy, Feminism, and Gender in The Steel Brassiere by Irish Sheila G. Crisostomo The Steel Brassiere is a short story by Irish Sheila G. Crisostomo, this story takes the story of the life of a woman who in her day was a victim of oppression for her husband. The Steel Brassiere story contains elements of patriarchy, feminism, and gender in it, for that I will analyze all three, the method I use also through close reading. 1. Patriarchy Patriarchy here means a social system where the man holds power in the domestic sphere (home) and dominates the woman (his wife), male figure in the form of a father or husband who has authority over his property, his wife and children [1] .In the story of The Steel Brassiere , the patriarchal figure in the story is the husband of the narrator, Lindoln. This characteristic of Lindoln is described as being stingy, like to regulate, and like to scold his wife and even includ...

Ambiguity

AMBIGUITY ( Sencse Relations On The Sentence Meaning ) Arranged by: Name: MUHAMMAD FARUQ BUKHORI Student Number: 13020117140087 E-mail: mfaruq.bukhori@gmail.com ENGLISH DEPARTMENT S1 Sastra Inggris Faculty of Humanity Diponegoro University SEMARANG 2019 INTRODUCTION Ambiguity is an important component in language often in that language there are many meanings that are owned. In this report, my goal is to make the semantic semester midpoint for my semester this semester. In this report I will explain what ambiguity is, how the application of ambiguity to language and why important ambiguity in language. DISCUSSION 1. What is Ambiguity Ambiguity is the form of idea in which different interpretations are plausible. The general characteristic of expression is uncertaint. It is therefore the abstraction of any thought or message whose intended meaning cannot be definitively solved according to the law of action with a limited number of ways. T...

Patriarchy, Feminism, and Gender in The Yellow Wallpaper

Muhammad Faruq Bukhori 13020117140087 Patriarchy, Feminism, and Gender in The Yellow Wallpaper By Charlotte Perkins Gilman In the story of The Yellow Wallpaper by Charlotte, I found a view of patriarchy, feminism, and gender. This story is packaged so unique because from the background of this story the author wrote about the social role of American women at that time. In the following, I will describe the interpretations of patriarchy, feminsime, and gender contained in this story. 1. Feminism Interpretation As the main character of this story, Narrator has experienced a lot of criticism and control from a man namely Sumai himself. She (the narrator) was forbidden to write and to give an opinion, even went out to work she was not allowed by her husband. This can be seen in the following fragment of the story. I even said to John one moonlight evening, but he said what I felt was a draught, and shut the window. There comes John, and I must put this away,- he hates t...